Jumat, 01 Juni 2012

Menyediakan Pangan Bagi Indonesia

Sumatera Selatan provinsi yang ber-ibu kota-kan Palembang ini merupakan salah satu provinsi lumbung pangan di Indonesia yang menyediakan atau memenuhi sebagian besar kebutuhan pangan di Indonesia. Semua pangan yang kita makan berasasl dari tumbuhan dan hewan. Menanam tanaman dan memelihara ternak untuk pangan dikenal sebagai pertanian (Jen Green, 2008:4). Semua hewan dan tumbuhan membutuhkan air tawar untuk bertahan hidup, jadi air sangat penting bagi pertanian. Pertanian menggunakan air jauh lebih banyak daripada industri lainnya – lebih dari 70 persen pasokan air tawar di dunia (Jen Green, 2008:8).
Sumatera Selatan yang memiliki begitu banyak sumber daya, terutama sumber daya alam seperti tanaman perkebunan (kopi, karet, kakao / cokelat, dll), padi, dan juga hewan ternak lainnya. Walaupun kita memiliki banyak sumber daya alam yang melimpah tapi tetap masih ada saudara-saudara kita hidupnya tetap kekurangan. Hal ini disebabkan karena sumber daya yang kita miliki tidak sepenuhnya dinikmati oleh orang lokal. Banyak tanah perkebunan yang dimiliki oleh pihak asing yang terkadang pembagian keuntungannya tidak adil bagi penduduk setempat. Padahal pihak asing tersebut telah mengambil keuntungan dari daerah setempat tetapi mereka tidak memberikan timbal balik yang setimpal.
Tidak sedikit terjadinya pembalakan dan penambangan sebagai alasan deforestasi – penghancuran hutan hujan. Hutan-hutan yang indah ini juga ditebang untuk membuka lahan bagi pertanian dan peternakan serta untuk dijadikan perkampungan dan bendungan. Akibatnya hutan semakin sedikit dan hal ini juga mengakibatkan kehidupan liar dalam bahaya. Ketika hutan hujan dibabat habis, kehidupan liar yang hidup didalamnya terancam bahaya. Tanpa pepohonan, burung dan hewan lain tidak memiiki tempat untuk hidup.
Pemanfaatan sumber daya yang tepat dapat menyelamatkan berbagai kepentinga yang lebih besar dan luas lagi. Karena Sumatera Selatan ini dianugerahi banyak sumber daya alam, maka akan lebih bijak jika kita bisa berkerja sama dengan alam untuk membuat kehidupan yang lebih baik, agar terjadi keselarasan hidup.
Pertanian dan perkebunan merupakan komoditas besar yang dimiliki Sumsel. Pertanian yang menurut saya paling baik itu adalah dengan memulai pertanian organik. Pertanian organik adalah suatu metode pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia. Di negara-negara kaya, jumlah petani yang kembali ke metode yang lebih alami semakin meningkat (Jen Green, 2008:24). Pertanian organik menggunakan metode-metode tradisional untuk memupuk tanah dan melindungi tanaman dari pengganggu tanaman. Ladang dapat dipupuk dengan kompos, pupuk kandang (kotoran hewan), atau rumput laut sebagai pengganti bahan kimia (Jen Green, 2008:24). Praktik pergiliran tanaman, dengan cara menanam tanaman yang berbeda pada lahan yang sama setiap musim, juga membantu menyuburkan tanah, juga menanam dua tanaman yang berbeda (Jen Green, 2008:24).
Para petani organik yang memelihara ternak membiarkan ternak mereka berkeliaran dengan bebas. Susu, daging, dan telur yang dihasilkan dengan cara ini disebut produk peternakan bebas. Metode organik kadang-kadang menghasilkan lebih sedikit pangan dan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Ini menyebabkan pangan organik sedikit lebih mahal, tetapi banyak orang senang membayar lebih mahal untuk pangan yang bebas kimia dan tidak membahayakan. Dengan pertanian organik maka manfaat yang ditimbulkan jauh lebih besar, karena tidak ada yang dirugikan dalam hal ini. Manusia dapat merasakan manfaat kesehatan yang diterima jika lebih banyak mengkonsumsi tanaman organik, begitu juga dengan alam yang dapat tetap terjaga tanpa tercemari bahan-bahan kimia seperti dari pupuk kimia, pestisida, dll. Pekebun dan petani dapat  mencapai hasil yang baik tanpa membahayakan alam.